Gajian tiba, sisihkan untuk berbagi dan berinvestasi
|Ada satu hal yang selalu ditunggu-tunggu oleh para pekerja ialah saat tibanya gajian, saat waktunya tiba kebanyakan orang akan “gelap mata”. Terkadang keinginan yang sebelumnya tidak sama sekali terpikirkan tiba-tiba muncul begitu saja tanpa permisi.
“gelap mata” yang sering terjadi ialah pembelian pakaian model teranyar, gadget terbaru, bahkan untuk nongkrong di resto kekinian dan lagi hits.
Hal-hal diatas sah-sah di kerjakan, namun masih banyak cara yang tersedia agar uang gaji lebih bernilai dan bermanfaat bagi masa depan.
Agar uang gaji bisa terkontrol setiap bulannya, sebaiknya buatlah alokasi yang jelas setiap bulannya, jadi kita bisa tahu kemana saja uang gaji yang kita terima setiap bulannya. Misalnya kita membuat alokasi pengeluaran setiap bulannya seperti ini:
• 50 persen untuk pengeluaran rutin tiap bulan
• 20 persen untuk pembayaran hutang
• 10 persen untuk investasi dan tabungan
• 20 persen untuk dana darurat
Perlu di catat untuk pembayaran utang diatas ialah utang yang bersifat produktif atau utang untuk pembelian barang yang mempunyai potensi kenaikan harga seperti tanah dan properti.
Untuk konsumtif seperti pembelian kebutuhan bulanan, nonton bioskop dan lain-lain itu semua masuk ke bagian pengeluaran bulanan.
Bagi yang sudah berhasil menerapkan pola alokasi gaji seperti diatas, selanjutnya mempersiapkan untuk masa depan yang lebih baik caranya dengan menambah porsi investasi dan tabungan dengan mengurangi porsi pengeluaran rutin bulanan dan hutang.
Sehingga persentase alokasinya akan seperti dibawah ini:
• 40 persen untuk pengeluaran rutin tiap bulan
• 30 persen untuk investasi
• 20 persen untuk dana darurat
• 10 persen untuk berderma
Merubah gaya hidup untuk mempersiapkan masa depan secara perhitungan matematis dan teori terlihat mudah, namun pada kenyataannya saat praktik mengalami kesulitan.
Dari kedua alokasi gaji yang telah dijelaskan terdapat beberapa perbedaan salah satunya, jika pada alokasi pertama tidak terdapat alokasi untuk berderma maka di persentase kedua dicantumkan alokasikan untuk berderma. Berderma ialah bentuk dari kebaikan hati dan wujud kasih sayang terhadap sesama. Jangan mempunyai anggapan jika berderma maka uang akan habis atau bahkan akan menjadi miskin. Sesungguhnya anggapan tersebut salah salah besar, bahkan jika rutin berderma tidak akan miskin malah sebaliknya akan semakin kaya. Tidak percaya dengan hal tersebut? mari lihat buktinya dibawah ini.
Mendengar nama Warren Buffett, Bill Gates, Mark Zuckerberg tidaklah asing lagi bukan, mereka mempunyai tabiat untuk berderma dan tidak tanggung-tanggung nominal yang mereka keluarkan saat berderma tidaklah kecil, seperti Warren Buffett pada tahun 2006 dia berkomitmen untuk mendermakan uangnya senilai $31 miliar. Lantas apakah Warren Buffett jatuh miskin karena mengeluarkan begitu banyak uang untuk berderma? Nyatanya TIDAK, malah kekayaannya semakin bertambah dan terus bertambah.
Jadi, jangan takut mengeluarkan uang untuk berderma, karena kita tidak akan jatuh miskin dibuatnya, malah akan dibertambah.
ALOKASI INVESTASI
Sisihkanlah 30 persen dari penghasilan yang kalian terima tiap bulannya untuk diinvestasikan. Sebaiknya investasi dibagi menjadi ke dalam dua bagian, 10 persen dari gaji yang diterima diinvestasikan ke instrument investasi yang tingkat risikonya tidak terlalu tinggi meski begitu imbal hasil yang didapatkan pun lumayan namun tidak terlalu tinggi.
Untuk 20 persen sissanya, kalian dapat menginvestasikan ke dalam instrument investasi yang mempunyai imbal hasil tinggi, namun jangan salah semakin tinggi imbal hasil yang kalian dapatkan maka akan semakin tinggi pula risiko yang kalian terima. Disini prinsip “high risk high return” amatlah berlaku.
BERDERMA
“Berderma merupakan tanda cinta”
“Cinta kepada Sang Pencipta”
“Cinta kepada sesama manusia”
INVESTASI
“Ayo, berinvestasi dengan cermat”
“Pelajari untung-ruginya dengan tepat”
“Agar uang Anda bisa selamat”
“Dari Inflasi yang mulai naik pesat”