Sudah gajian? Jangan lupa sisihkan untuk masa depan
|Sering sekali setelah kita menerima gaji, namun selalu habis seperti hanya numpang lewat saja. Yang lebih parah lagi kita bahkan tidak sadar kemana saja pengeluaraan kita setiap bulannya, ketika kita mengecek saldo tabungan ternyata sudah menipis sebelum tengah bulan.
Terlihat sepele sih memang hal seperti ini, namun jangan salah hal ini akan menjadi masalah serius di kemudian hari jika kita tidak mengalokasikan gaji kita dengan baik, akan terasa saat kita telah menginjak masa pensiun kelak.
Alangkah baiknya kita melakukan pencatatan atas pengeluaran kita dan mengevaluasi apakah pengeluaran kita itu baik atau tidak dan dapat mengakomodasi kebutuhan keuangan kita jangka pendek, menengah, bahkan hingga panjang.
Alangkah bijaksananya kita membuat pengalokasian gaji agar bisa terkontrol setiap bulannya, misalnya seperti ini:
• 50 persen untuk pengeluaran rutin bulanan
• 20 persen untuk pembayaran utang
• 10 persen untuk investasi dan tabungan
• 20 persen untuk dana darurat
Perlu di catat untuk pembayaran utang diatas ialah utang yang bersifat produktif atau utang untuk pembelian barang yang mempunyai potensi kenaikan harga seperti tanah dan properti.
Untuk konsumtif seperti pembelian kebutuhan bulanan, nonton bioskop dan lain-lain itu semu masuk ke bagian pengeluaran bulanan.
Bagi yang sudah berhasil menerapkan pola seperti diatas selanjutnya mempersiapkan untuk masa depan yang lebih baik caranya dengan menambah porsi investasi dan tabungan dengan mengurangi porsi pengeluaran rutin bulanan dan utang.
Sehingga akan seperti ini alokasinya:
• 30 persen untuk pengeluaran rutin bulanan
• 10 persen untuk pembayaran utang
• 40 persen untuk investasi dan tabungan
• 20 persen untuk dana darurat
Merubah gaya hidup untuk mempersiapkan masa depan secara perhitung matematis dan teori terlihat mudah, namun pada kenyataannya saat praktek mengalami kesulitan.
Akan lebih baik jika kita memulai semua sejak dini, karena semakin lama menunda perencanaan keuangan, maka akan semakin sulit juga usaha kita mempersiapkan masa depan kita nanti, satu hal lagi jangan lupa sesuaikanlah intrumen investasi yang cocok untuk Anda dengan profil dan risiko yang Anda miliki.
ALOKASI INVESTASI
Jika kalian mengalokasikan 40 persen dari gajimu untuk berinvestasi, kamu bisa memilih berbagai macam jenis instrument investasi seperti emas, deposito, reksa dana, bahkan saham.
Jika kalian memutuskan memilih reksa dana sebagai investasi maka hal tersebut tepat namun bukan berarti jenis investasi yang lain tidak tepat jika kalian pilih.
Mengapa reksa dana menjadi pilihan yang tepat bagi masa depan Anda karena dalam reksa dana memiliki berbagai jenis yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.
• REKSA DANA PASAR UANG
Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Intrumennya berupa deposito, surat berharga pasar uang (SBPU), sertifikat bank Indonesia (SBI) dan berbagi jenis intrumen pasar uang lainnya.
Risiko dari reksa dana ini paling rendah dibandingkan jenis reksa dana lainnya
• REKSA DANA PENDAPATAN TETAP
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya berupa efek utang atau obligasi.
Risiko yang didapat relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang.
• REKSA DANA CAMPURAN
Reksadana campuran adalah jenis reksa dana yang pengalokasian dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrument investasinya bisa berupa saham, obligasi dan pasar uang.
Risiko yang di dapat dari reksa dana campuran bersifat moderat dimana potensi pengembaliannya relatif lebih besar dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap.
• REKSA DANA SAHAM
adalah jenis Reksadana Saham yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam efek bersifat ekuitas dan 20% nya dalam instrumen Pasar Uang.
Reksadana Saham memiliki tingkat return dan resiko yang paling tinggi. Tetapi, jenis reksadana ini mampu mengimbangi tingkat inflasi untuk jangka panjang.
Jadi, kalian setelah menerima gaji bulanan hasil kerja keras kalian selama satu bulan jangan langsung di habiskan tapi sisihkanlah beberapa persen untuk masa depan, agar kalian tidak menyesal di kemudian hari.