ReksaDana, Investasi tepat untuk mahasiswa

Di usia muda sudah berinvestasi, mungkin bagi kebanyakan orang bukanlah sesuatu yang popular di kalangan anak millennial Indonesia, terlebih lagi para mahasiswa. Para mahasiswa sangat identik mempunyai jadwal yang cukup sibuk mulai jadwal perkuliahan, jadwal mengikuti kegiatan kampus, hingga menghabiskan waktu bersama teman atau bahasa kerennya ‘hangout’. Saat para mahasiswa ‘hangout’ biasanya akan menghabiskan sejumlah uang yang jumlahnya tidak sedikit, padahal jika uang yang di keluarkan untuk ‘hangout’ dialihkan ke suatu hal yang lebih positif maka akan menguntungkan untuk masa depan mereka. Misalnya dialihkan ke investasi reksa dana.
Hampir semua mahasiswa berpendapat “investasinya nanti saja kita senang-senang dulu sekarang”, pendapat itu tidaklah salah memang kita perlu untuk senang-senang tapi tidak untuk setiap saat. Berinvestasi sejak muda akan sangat menguntungkan di masa mendatang, bahkan dengan begitu bisa mendukung keuangan yang sehat dan lebih stabil.
Kalian para mahasiswa, tidak perlu khawatir soal modal awal untuk memulai investasi. Karena reksadana sebagai instrumen investasi bisa diambil meski hanya dengan modal yang minim. Instrumen investasi ini sangat cocok bagi kalian para mahasiswa yang baru akan terjun ke dunia investasi.

APA SIH REKSADANA?
Reksadana adalah suatu kumpulan dana dari masyarakat, pihak pemodal atau pihak investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dan di investasikan pada berbagai jenis portofolio investasi efek atau produk keuangan lainnya.
Reksa dana di ciptakan sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai modal, ingin melakukan investasi, tapi mereka hanya memiliki waktu dan pengetahuan tentang pasar modal yang terbatas. Lantas dana yang telah terkumpul selanjutnya akan dikelola oleh Manajer Investasi dalam bentuk portfolio.

KEUNTUNGAN
Bagi mahasiswa yang memiliki tingkat kritis yang sangat tinggi mengetahui tentang definisi saja belum cukup untuk meyakinkan mereka memulai berinvestasi. Untuk meyakinkan para mahasiswa agar mau memulai investasi, berikut adalah beberapa keuntungan dari investasi reksadana:

* Modal yang minim
Modal yang minim? Bukannya untuk berinvestasi harus mempunyai modal yang cukup lumayan besar, hal tersebut tidak berlaku untuk reksadana, karena hanya dengan Rp100.000 kita sudah bisa menjadi investor reksadana. Prosesnya mudah modalnya pun minim.

* Cepatnya proses pencairan
Jika kita menginginkan dana yang kita investasi, maka tidak perlu waktu yang lama untuk menunggu agar dana kita ada di rekening kita, para Manajer Investasi akan mengurus hal tersebut dan waktu maksimal 7 hari terhitung saat sang investor menginginkan dana tersebut dicairkan.

* Bebas pajak
Kenapa reksadana menjadi instrumen bebas pajak, karena pajak sudah dibebankan ketika menghitung NAV sehingga investor tidak lagi dikenakan pajak.
Dalam undang-undang PPh pasal 4 nomor 3 huruf [i] hal tersebut pun telah dijelaskan.

* Hasil dari investasi akan berada di atas inflasi
Dengan kata lain dengan kita rajin berinvestasi maka inflasi dapat diimbangi. Contohnya jika kita mempunyai Rp100.000 di tahun ini maka dengan uang tersebut sekurang-kurangnya kita bisa membelanjakan 5 macam barang, apakah hal tersebut masih akan berlaku 5 tahun kedepan atau 10 tahun kedepan, tentu saja tidak akan bisa. Dengan kita rajin investasi maka nilai inflasi akan berimbang.

Setelah mengetahui definisi investasi reksadana dan apa saja keuntungan yang didapat jika berinvestasi di reksadana, ada baiknya para mahasiswa yang ingin memulai investasi reksadana mengetahui jenis-jenis reksadana apa saja yang tersedia di Indonesia.
Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat, yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi.
Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang.

3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)
Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan di kombinasikan dengan obligasi.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.

4. Reksadana Saham (Equity Fund)
Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

MENENTUKAN PRODUK
Mahasiswa memiliki harapan waktu yang panjang untuk berinvestasi. Misalnya, mereka ingin membeli rumah, menikah atau bahkan melanjutkan pendidikan ke luar Negeri. Untuk jangka panjang seperti memenuhi keinginan di atas, pilihan terbaik ialah mengambil reksadana saham, karena memiliki potensi memberikan hasil yang cukup tinggi. Meski begitu semakin tinggi potensi keuntungannya, maka risiko yang akan di dapatkan pun akan semakin besar (high risk high return).

Tidak hanya untuk jangka panjang saja. Jika kalian memiliki keinginan untuk berlibur ke luar negeri, atau ingin membeli gadget terbaru dengan investasi reksadana itu semua dapat tercapai. Untuk kebutuhan tersebut pilihan tepatnya ialah reksadana pasar uang, meski potensi hasilnya tidak sebesar reksadana saham, reksadana pasar uang memberikan hasil yang cukup lumayan dan risiko yang diterimanya pun tidak sebesar dengan reksadana saham. Jadi, untuk jangka waktu yang singkat reksadana pasar uang adalah pilihan paling tepat.

Facebooktwitterredditlinkedintumblrmail

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *