“Beresiko Miskin, Generasi Millenial Perlu Berinvestasi”
|Menurut Global Investment Survey di 17 negara yang dilakukan oleh Legg-Mason pada tahun 2017 menyatakan bahwa kelompok masyarakat yang lahir pada tahun 1982-2000 kerap disebut sebagai generasi millenial. diera ini selain komputer sudah menjamur, ditambah lagi dengan berkembanganya video games, gadget, smartphones dan setiap kemudahan akan fasilitas berbasis computerized yang ditawarkan serta kecanggihan internet membuat generasi millenial menjadi suatu generasi yang mudah mendapatkan informasi secara cepat.
Dengan segala hal yang memudahkan tersebut membuat generasi ini menjadi “Rentan Miskin”.
Karena generasi tersebut lebih suka menghabiskan uang mereka dengan cara hangout, treveling dan lain sebagainya yang efeknya akan menghabiskan pendapatan yang mereka telah dapatkan.
Saat ini generasi millenial dituntut untuk lebih pintar dan bijak dalam mengalokasikan pendanaan mereka termasuk berinvestasi. Untuk itu diperlukan alokasi pendanaan yang tepat termasuk mulai melakukan investasi.
BEI (Bursa Efek Indonesia) terus berkampanye mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berinvestasi di seluruh instrumen investasi BEI.
Salah satunya berinvestasi di saham, saat ini investasi saham cukup mudah dengan mulai dari Rp. 100.000 ribu para generasi millenial sudah bisa menjadi investor. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit agar bisa berinvestasi, hal itu pun yang dinilai oleh para generasi mileniall menyenangkan karena pada dasarnya kaum millenial tidak menginkan sesuatu yang menyulitkan.