Langkah Tepat Saat Reksadana Turun
|Yang namanya produk investasi tentu memiliki risiko penurunan nilai termasuk pada Investasi Reksadana. Jika nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadana terus mengalami penurunan dalam suatu periode tertentu, apa yang harus dilakukan investor?
Sebagian orang akan panik ketika mengetahui nilai investasinya sedang mengalami nilai negatif atau minus dalam portofolio reksadana yang mereka miliki, kita sebagai investor tidak perlu panik saat mengalami keadaan seperti itu. Ada beberapa cara yang dapat di lakukan oleh kalian para Investor, salah satunya switching ke reksadana lain. Selain cara tersebut masih ada cara lain yang dapat di lakukan para investor yaitu:
1. Cek Lagi Tujuan Keuangan
Lihat lagi tujuan keuangan Anda.
Kenapa?
Karena tujuan keuangan menentukan instrument investasi yang dipilih, Reksadana apa yang dibeli dan dijual, dan tingkat risikonya.
2. Switching ke jenis produk reksadana lain
Pilihan ini bisa diambil jika dana investasimu akan digunakan dalam waktu kurang dari setahun. Demi mengoptimalkan waktu tersisa tersebut lebih baik investasi reksadananya dipindahkan (switching) ke produk reksadana yang lebih minim risiko seperti reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang.
Tapi perlu diingat, sebelum memindahkan produk tersebut kita sebagai investor harus cek terlebih dahulu produk reksadana mana yang sedang memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksadana saham.
3. Menambah investasi
Pilihan ini bisa diambil jika memang tujuan investasimu masih panjang, misalkan di atas 3 tahun. Dalam posisi ini, investor dapat menambah nilai investasi pada saat nilai pasar sedang turun. Hal ini dapat meminimalisir kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss). Banyak cerita investor yang menambah nilai investasinya saat masa krisis atau pada masa nilai pasar sedang turun lalu beberapa tahun setelahnya saat keadaan pasar mulai membaik, investor mulai menuai keuntungan.
4. Mengatur Pengeluaran
Kenapa perlu kembali lagi ke pengaturan keuangan. Karena dalam kondisi penurunan ekonomi, ini langkah yang paling efektif. Dalam kondisi semacam ini, penghematan adalah langkah paling cepat yang bisa dilakukan untuk menutupi kerugian investasi.
5. Cut loss
Pilihan terakhir yang paling pahit dan harus diambil adalah cut loss atau mencairkan seluruh investasi dalam posisi yang rugi. Alasan ini diambil jika dana investasi memang harus digunakan dalam waktu kurang dari sebulan. Pilihan ini diambil dengan asumsi agar kerugian kita tidak semakin besar jika dicairkan nanti-nanti.
Dengan begitu kita bisa mengantisipasi saat nilai reksadana turun dan tidak perlu panik menghadapinya.