Cara tepat mempersiapkan biaya pendidikan anak
|Banyak Negara yang telah menerapkan pendidikan gratis kepada masyarataknya, namun Indonesia salah satu Negara dengan biaya pendidikan yang lumayan mahal. Dengan biaya pendidikan yang cukup mahal ini menjadikan momok bagi sejumlah orang tua bahkan hingga membuat pemasukan mereka tandas.
Dengan biaya yang begitu mahal tak heran banyak keluarga yang jauh-jauh hari telah memulai berfikir bagaimana mepersiapkan biaya pendidikan untuk anak mereka hingga pendidikan tertinggi. Pemikiran seperti ini bahkan telah di pikirkan oleh para keluarga dari saat usia balita bahkan sebelum anak mereka lahir.
Setalah kita mengetahui bahwa biaya pendidikan di Indonesia ini cukup mahal. Berikut adalah beberapa produk keuangan dan investasi yang bisa dipersiapkan untuk biaya pendidikan anak kelak.
#Investasi Emas
Instrument investasi yang satu ini telah banyak direferensikan oleh banyak orang. Terlebih masyarakat Indonesia tidak asing lagi dengan jenis investasi yang satu ini bahkan dikalangan orang tua terdahulu investasi ini menjadi salah satu jenis investasi yang cukup populer.
Dengan harga yang stabil dan relative mudah untuk dijual kembali menjadikan emas menjadi salah satu jenis investasi yang bisa di lakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak kelak.
#Investasi Reksa dana
Bagi kalian yang masih pemula untuk urusan investasi, anda bisa mencoba melakukan investasi kecil-kecilan dengan reksa dana yang risikonya kecil tapi keuntunganya lumayan.
Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengupas semua informasi mengenai reksa dana, bisa kalian cek kembali pada tautan berikut Apa sih investasi Reksa dana.
#Tabungan Pendidikan
Berbagai lembaga keuangan banyak yang menawarkan tabungan pendidikan anak. Hal ini bisa menjadi alternative bagi yang tidak mau menggunakan emas sebagai tabungan persiapan anak kelak. Tapi perlu dilihat lagi dengan seksama bahwasannya setiap jenis tabungan apapun itu tetap membutuhkan biaya admistrai jangan sampai niat kita untuk menyiapkan dana pendidikan malah uang yang kita tabungkan setiap bulannnya mengalami potongan yang lumayan setiap bulannya.
#Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, bukan bank. Jika bank menjual produk ini, bank hanya berperan sebagai penyalur atau agen asuransi tersebut. Tak hanya sebagai dana pendidikan anak, asuransi pendidikan memiliki keuntungan lebih dari tabungan pendidikan. Sebab di dalam asuransi pendidikan ada beberapa manfaat yang didapat, yakni manfaat tunai kepada anak senilai tertentu saat anak di usia 18-23 tahun, uang pertanggungan jika pemegang polis meninggal dunia atau kecelakaan yang menyebabkan cacat tepat, pembayaran premi oleh perusahaan asuransi jika pemegang polis meninggal dunia atau cacat tepat, dan hasil pengembangan dana melalui instrumen investasi. Besarnya keuntungan dari asuransi pendidikan ini tidak bisa ditentukan secara pasti karena hitungan tergantung dari jenis pilihan investasi yang dipilih, mulai dari reksa dana, obligasi, pasar uang, dan lain sebagainya. Meski keuntungan investasinya tinggi, bahkan bisa berlipat, tapi di balik itu ada resiko investasi juga sehingga Anda harus cerdas dalam memilih jenis investasinya.
#Deposito
Salah satu produk perbankan yang memberikan layanan untuk menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu. Suku bunga deposito ini lebih tinggi jika dibanding dengan suku bunga tabungan biasa. Dalam deposito, kalian akan memilih jangka waktu menyimpan dana: mulai dari satu bulan, tiga bulan, enam bulan, satu tahun dan seterusnya.
Deposito bisa menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, karena deposito mempunyai jangka waktu yang sudah di tentukan jika kita menginkan uang deposito kita di Tarik sebelum jatoh tempo yang telah di tetapkan maka sang pemiliki deposito akan dikenakan denda.
MENABUNG SEJAK DINI UNTUK MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN ANAK ADALAH KEHARUSAN!
Karena di tangan kalianlah para calon orang tua dan orang tua kepastian masa depan pendidikan anak, jadi menabung atau melakukan investasi sejak dini memang suatu keharusan. Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi?. Kalau tidak kalian para orang tua yang melakukannya, siapa lagi?.