Dana Darurat itu Perlu Loh
|Sebuah peribahasa mengatakan “sedialah payung sebelum hujan”, sama halnya seperti payung dana darurat pun harus dipersiapkan sebelum hal yang tidak kita inginkan menimpa kita dan keluarga, karena kita tidak tahu akan terjadi apa di masa yang akan datang nanti.
Dana darurat sendiri itu apa sih sampai sampai kita perlu menyiapkannya?.
Yaps, dana darurat ialah suatu jenis simpanan yang hanya dipergunakan sewaktu terjadi kondisi yang amat sangat darurat dan mendesak.
Lantas kapan untuk memulai menyiapkan dana darurat tersebut?, alangkah bijaksananya kita menyiapkan dana atau tabungan darurat tersebut sedini mungkin, namun jika kita baru menyadari kalau dana darurat itu penting tidak ada salahnya jika kalian baru memulainya saat ini karena tidak ada kata terlambat untuk memulai menyiapkan dana tersebut.
Kita telah mengetahui apa itu dana darurat serta kapan kita mulai menyiapkannya, setalah itu akan ada beragam pertanyaan yang muncul mengenai dana darurat ini, seperti bagaimana cara menyiapkannya, siapa sajakah yang harus mempunyai dana darurat ini dan beragam pertanyaan lainnya.
Semua orang dengan berbagai kalangan harus memiliki dana darurat ini karena semua orang mempunyai risiko, tapi tentu saja ada perbedaan dalam jumlah dana darurat yang di siapkan. Salah seorang pengamat ekonomi mengatakan untuk seorang yang masih single setidaknya membutuhkan dana sebesar 3 kali dari penghasilan bulanan yang dia terima, namun jika telah berkeluarga maka dana darurat tersebut tentunya harus lebih besar lagi sekurang-kurangnya harus menyiapkan dana sebesar 6 kali dari pendapatan yang di terima setiap bulannya.
Dengan asumsi seperti itu kita bisa mengambil contoh perhitungan. Jika, seorang pegawai single dengan pendapatan tiap bualannya sebesar Rp10 juta perbulan, maka sebaiknya dia memiliki dana darurat sebesar Rp30 juta. Memang dana darurat itu tidak sedikit namun jika kita mengumpulkan dana tersebut dan tidak memakai dana tersebut jika tidak terdesak, maka dalam waktu beberapa bulan dana tersebut sudah terkumpul dengan asumsi alokasi untuk dana darurat sebesar 10 persen dari pendapatan yang di terima. Itu berarti pegawai yang memperoleh pendapatan Rp10 juta perbulannya maka alangkah bijaksananya dia menyisihkan Rp1 juta perbulannya untuk dana darurat. Namun simulasi di atas tidak berlaku untuk seorang yang telah berumah tangga, dana darurat yang di persiapkan haruslah lebih besar dari yang masih single.
Terkadang dana darurat sering kali terlewatkan dalam anggaran bulanan padahal dana darurat ini penting. Agar tidak terlewatkan lagi maka harus di rubah polanya yang tadinya menyisihkan dana darurat itu malas-malasan maka hal itu di lawan dengan rasa kekhawatiran terhadap hal buruk yang akan terjadi kalau kita tidak sisihkan dari sekarang.
Maka dengan begitu kita telah menyiapkan dana darurat kita dan tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu ada hal penting dan harus menggunakan uang darurat tersebut. Karena jika suatu hari kita butuh uang dalam jumlah yang banyak dan tidak mungkin meminjam, maka hanya diri kita sendiri yang bisa menolong.