Punya uang Rp20 juta, untuk Beli Samsung Galaxy Note 10 atau Investasi Reksadana?

Siapa yang tidak tahu dengan smartphone Samsung?
Beberapa bulan yang lalu Samsung baru saja meluncurkan dua seri flagship. Kedua seri tersebut ialah Samsung Galaxy Note 10 dan Samsung Galaxy Note 10 Plus.

Dari kedua seri Samsung terbaru, Samsung Galaxy Note 10 dibandrol dengan harga termurah US$949 atau setara dengan Rp13.3 juta, untuk seri Samsung Galaxy Note 10 Plus harga termurahnya dibandrol seharga US$1099 atau Rp15.4 juta dan untuk seri termahal ialah Samsung Galaxy Note 10 Plus (12GB/512GB) seharga US$1400 jika di ubah ke dalam kurs mata uang rupiah dengan asumsi 1 US$ = Rp14.000 maka itu setara dengan Rp19.6 juta.

Dengan diluncurkannya seri terbaru dari series Samsung Galaxy Note maka dengan otomatis seri sebelumnya akan mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Bahkan di beberapa toko online Samsung Galaxy Not e 9 dijual dengan harga Rp8 juta padahal tahun lalu saat diluncurkan harga termurahnya dibandrol dengan Rp.11.6 juta. Samsung Galaxy Note 9 mengalami penurunan nilai sebesar 39 persen dalam kurun waktu 1 tahun.

Hal ini sangat wajar karena alat komunikasi akan terus mengikuti perkembangan teknologi dan menjawab kebutuhan banyak orang. Serta handphone itu pasti ada penyusutan harganya karena memiliki umur ekonomis.

Samsung Galaxy Note vs Investasi
Jika kalian khususnya anak millenial mempunyai uang sebesar Rp20 juta, apakah tetap dibelikan Samsung Galaxy Note? Untuk sebagian orang mungkin akan berfikir lagi untuk membeli Samsung Galaxy Note keluaran terbaru.

Jika uang Rp20 juta kita alihkan ke produk reksadana, dengan potensi untuk berkembang. Walaupun kita tahu bahwa tidak semua produk investasi selalu mengalami peningkatan dan masih mempunyai risiko. Namun jika dibandingkan dengan membeli Samsung Galaxy Note yang jika kita jual akan mengalami penurunan harga, lebih baik kita alokasikan uang tersebut ke dalam investasi reksadana.

Sebagai simulasi perhatikan tabel berikut:

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa berinvestasi pada asset yang tidak ada nilai penyusutannya akan lebih menguntungkan, dibandingkan membeli barang mahal namun saat dijual harganya semakin turun.

Tidak ada salahnya membeli hanphone mahal tapi jangan lupakan juga untuk investasi. Jangan karena gengsi hasilnya harus memaksakan gaya hidup yang mewah. Karena barang mewah belum tentu akan terlihat mewah di 5-10 tahun mendatang.

AYO MULAI INVESTASI.

Facebooktwitterredditlinkedintumblrmail

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *